Dirgahayu Republik Indonesia ke - 65

M.E.R.D.E.K.A
Merdeka, merdeka, merdeka
sorak sorai para pejuang kita tempo dulu
hmmm... bagaimana yaa keadaan saat itu??
pasti semua merasakan kemerdekaan yang benar benar merdeka..
senangnya. ^_^
tapi apa sekarang kita bisa merasakan itu?
mungkin iya, mungkin tidak
tergantung bagaimana kita menyikapi arti kemerdekaan itu sendiri
tapi kalau jaman sekarang, mungkin rasanya biasa aja,
tidak ada yang spesial,
karena memang itu lah sosok negara yang yang kita cintai ini sekarang,
ini sedikit contoh wajah republik ini
ceekidot >>>>
hihiihi inilah wajah pejabat kita ^_^
mungkin karena capek mikirin rakyat,
kasi tepuk tangan..
plok plok plok
 ini juga ^_^
dikarenakan diskusi yang keras,
sampai ribut hihihi..
beda itu biasa .. kasih tepuk tangan lagi
plok plok plok
selanjutnya wajah rakyat kita >>>> 
 hmmmmmm... ini lah wajah rakyat kita ^_^
pantas kalau para wakilnya capek mengurus rakyatnya..hihiihi
tapi dibalik itu semua masih ada yang pintar itu...
hebat.. pegang laptop ^_^
tapi bukan hanya wajah jelek bangsa ini, 
masih ada kok wajah gembira wajah ceria bangsa kita
itulah senyum bahagia indonesia ^_^
walaupun susah senang.. kita tetap tersenyum,
unik sekali negeri kita ini

apapun sukunya apapun bahasanya apapun agamanya dari sabang sampai marauke
kita tetap satu bendera, merah putih
sekedar mengingat kembali pembacaan teks proklamasi
ini sedikit gambaran indahnya INDONESIA

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE - 65
semoga kedepan negara ini jadi lebih baik
amin
M.E.R.D.E.K.A

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepuluh Wilayah Kebudayaan Jawa Timur: Sebuah Keunikan di Timur Jawa Dwipa oleh Rizal Agung Kurnia, Sastra Indonesia Unair Dibacakan pada Temu Ilmiah ILMIBSI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Budaya dan Sastra se-Indonesia) di Ruang VIP Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara, 22 Februari 2013 Indonesia sebuah negara di belahan bumi bagian tenggara. Negara multikultural dengan kondisi geografis berupa kepulauan. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak negara di dunia, dengan sumber daya alam yang begitu berlimpah. Kearifan budaya lokal juga menjadi catatan tersendiri bagi organisasi dunia dalam bidang kebudayaan UNESCO mencatat jengkal demi jengkal rekam jejak kebudayaan di Indonesia. Pelancong-pelancong asing sedikit demi sedikit menjajal nikmatnya surga Indonesia yang sangat memanjakan dan menjanjikan bagi banyak orang. Idaman para pelancong menjadikan peluang tersendiri bagi pemerintah Indonesia dalam bidang wisata, jadi mem
Baca selengkapnya

Kasih, duduklah di sampingku (Karya: Sergei Yesenin)

Gambar
Kasih, duduklah di sampingku... karya: Sergei Yesenin diterjemahkan oleh: Rizal Kurnia Kasih, duduklah di sampingku, Saling memandang, kau dan aku. Aku ingin, di bawah tatapan lembut bola matamu, Menguping lembut badai salju. Musim gugur keemasan ini, Untaian putih rambut ini - Itu semua muncul bak pembebas Bagi kegelisahan si pemalas. Rumah telah ku tinggal sejak lama, Di mana padang rumput dan belukar bermekaran mesra. Di kota dan pahitnya kemuliaan Aku ingin, hidup habis pada kesesatan. Aku ingin, hati lebih dungu Untuk ingat taman dan musim panas tempo dulu, Saat suara katak berdendang merdu, Bibit penyair tumbuh dalam diriku. Sekarang, musim gugur yang sama ada di sana... Di jendela kamar terlihat maple dan tilia , Yang sibuk mencakar dengan dahannya, Mencari jiwa yang tidak pernah lupa. Jiwa yang telah lama mati. Di kuburan desa bulan berhenti dengan sinarnya, salib ditandai Agar kelak, yang mati kita temui, Agar kelak, sesudah rasa cemas terlewati, Mari, berpindah ke gubuk ini
Baca selengkapnya

Kedua puluh satu, Malam, Senin (Karya: Anna Akhmatova)

Gambar
Kedua puluh satu, Malam, Senin karya: Anna Akhmatova diterjemahkan oleh: Rizal Kurnia Senin. Malam. Kedua puluh satu. Ibukota samar dalam kabut. Toh dari para pemalas itu, di bumi arti cinta disebut. Dan sebab kemalasan atau dari kebosanan Semua orang percaya, dan hidup: menanti perjumpaan, takut perpisahan dan lagu-lagu cinta dinyanyikan. Tetapi, sebuah rahasia terbuka, lalu, sunyi selimuti mereka.... padanya aku bertemu tak sengaja sejak itu semua seperti derita. 1917 Ахматова Анна Андреевна — биография поэта, личная жизнь, фото, портреты, стихи, книги (culture.ru) Двадцать первое, Ночь, Понедельник (Анна Ахматова) Двадцать первое. Ночь. Понедельник. Очертанья столицы во мгле. Сочинил же какой-то бездельник, Что бывает любовь на земле. И от лености или со скуки Все поверили, так и живут: Ждут свиданий, боятся разлуки И любовные песни поют. Но иным открывается тайна, И почиет на них тишина… Я на это наткнулась случайно И с тех пор все как будто больно. 1917 г.
Baca selengkapnya