Kasih, duduklah di sampingku (Karya: Sergei Yesenin)
Kasih, duduklah di sampingku... karya: Sergei Yesenin diterjemahkan oleh: Rizal Kurnia Kasih, duduklah di sampingku, Saling memandang, kau dan aku. Aku ingin, di bawah tatapan lembut bola matamu, Menguping lembut badai salju. Musim gugur keemasan ini, Untaian putih rambut ini - Itu semua muncul bak pembebas Bagi kegelisahan si pemalas. Rumah telah ku tinggal sejak lama, Di mana padang rumput dan belukar bermekaran mesra. Di kota dan pahitnya kemuliaan Aku ingin, hidup habis pada kesesatan. Aku ingin, hati lebih dungu Untuk ingat taman dan musim panas tempo dulu, Saat suara katak berdendang merdu, Bibit penyair tumbuh dalam diriku. Sekarang, musim gugur yang sama ada di sana... Di jendela kamar terlihat maple dan tilia , Yang sibuk mencakar dengan dahannya, Mencari jiwa yang tidak pernah lupa. Jiwa yang telah lama mati. Di kuburan desa bulan berhenti dengan sinarnya, salib ditandai Agar kelak, yang mati kita temui, Agar kelak, sesudah rasa cemas terlewati, Mari, berpindah ke gubuk ini